Saham RS Mayapada (SRAJ) Disuspensi BEI untuk Kedua Kalinya dalam Sebulan




Bursa Efek Indonesia (BEI) telah dua kali melakukan suspensi terhadap saham RS Mayapada (SRAJ) milik Keluarga Tahir dalam bulan Februari 2024. Pada Jumat (16/2/2024), BEI menghentikan perdagangan saham SRAJ di pasar reguler dan tunai, dimulai dari sesi I perdagangan, seiring dengan terjadinya peningkatan harga yang signifikan pada saham PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ). Keputusan tersebut diambil sebagai langkah perlindungan bagi investor, sebagaimana diungkapkan dalam pengumuman resmi Bursa.


Suspensi kedua ini mengikuti suspensi sebelumnya yang terjadi pada perdagangan 12 Februari 2024. Saham SRAJ kemudian kembali diperdagangkan pada 13 Februari 2024. Pada perdagangan sebelum suspensi kedua ini, yakni pada Kamis (15/2/2024), saham SRAJ mencatat kenaikan sebesar 23,81% menjadi Rp910 per saham. Dengan demikian, secara year to date, saham SRAJ telah mengalami kenaikan sebesar 203,33%, sementara dalam rentang satu bulan terakhir, sahamnya melonjak sebanyak 255,47%.


Kapitalisasi pasar SRAJ tercatat sebesar Rp10,92 triliun, dengan Price to Earnings Ratio (PER) sebesar -26,71 kali dan Price to Book Value Ratio (PBVR) sebesar 5,89 kali. Manajemen SRAJ menyatakan bahwa tidak ada informasi material yang dapat mempengaruhi nilai efek tersebut. Namun, mereka mencatat adanya pemberitaan positif mengenai SRAJ, seiring dengan pemenuhan ketentuan free float serta perbaikan kinerja, terutama terkait perluasan usaha dan peningkatan layanan.


Pada tahun sebelumnya, SRAJ dan dua anak usahanya menerima fasilitas pinjaman berjangka senilai Rp500 miliar dari PT Indonesia Infrstructure Finance (IIF). Dari jumlah tersebut, SRAJ akan menerima suntikan dana sebesar Rp79 miliar. Dana pinjaman senilai Rp270 miliar akan diberikan kepada anak usaha SRAJ, PT Nusa Sejahtera Kharisma (NSK), sementara sisanya akan diberikan kepada PT Sejahtera Abadi Solusi (SAS), anak perusahaan SRAJ.


Jonathan Tahir, Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare Group, mengungkapkan bahwa suntikan dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan rumah sakit serta pembiayaan kembali pinjaman yang ada di PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (BMI). Dia juga menyebut bahwa setelah menerima pendanaan dari IIF, SRAJ berencana untuk memulai pembangunan cabang RS baru di wilayah Jakarta Timur pada akhir 2023.





Post a Comment

Previous Post Next Post